War Room (Ruang Peperangan)
Elizabeth Jordan merasa bahwa dia mencintai putri semata wayangnya tapi
ketika ia menanyakan hal itu pada anaknya, anaknya tidak merasa begitu.
“Apa nama timku? Apa trik lompat tali yang
aku pelajari kemarin? Penghargaan apa yang aku terima minggu lalu?”
Ketika putrinya melontarkan pertanyaan itu, Elizabeth tidak dapat
menjawabnya. Ia baru menyadari bahwa ia tidak mengetahui banyak hal tentang
putrinya. Pekerjaan yang banyak dan melelahkan ditambah masalah dengan
suaminya, Tony, sangat menyita perhatiannya. Elizabeth jarang sekali berdoa dan
meluangkan waktu untuk suami dan anaknya. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri.
Suami Elizabth sangat keras kepala, egois dan sombong. Elizabeth merasa dirinya
tidak bisa mengampuni suaminya. Ia membenci suaminya dan selalu membalas amarah
suaminya dengan amarah juga.
Namun Elizabeth disadarkan oleh seorang nenek yang menjadi klien kerjanya,
seseorang yang tidak disangka-sangka. Tuhan bisa memakai siapapun untuk
membantu anak-anakNya agar anak-anakNya dapat lebih dekat denganNya.
“Jika kau menginginkan kemenangan, kau harus menyerah lebih dulu. Ketika
kita menyerah, Tuhan adalah pembela yang baik. Ia akan membela anak-anakNya yang
berjalan sesuai dengan firmanNya. Jangan menjadikan suami kita sebagai musuh
karena musuh yang sesungguhnya adalah iblis. Iblis ingin menghancurkan
pernikahan kita dan iblis senang jika suami istri bertengkar. Maka,
berperanglah melawan iblis dalam doa demi keselamatan pernikahanmu. Jangan
biarkan iblis mencuri kebahagiaan kita.”
Elizabeth mulai bertobat. Ia rajin membaca firman Tuhan dan berdoa demi
suaminya. Elizabeth mulai berdoa di sebuah ruangan kecil yang ia namakan ruang
peperangan karena ia berperang melawan iblis yang menjadi dalang dalam masalah
pernikahannya.
Elizabeth menjalankan tugasnya sebagai istri dan seorang ibu yang baik sesuai
dengan firman Tuhan. Ia menghormati suaminya dan tidak membalas kata-kata
suaminya dengan amarah. Justru disaat seorang istri mengalah, sang suami mulai
menyadari adanya perubahan itu.
Tony tahu bahwa istrinya sudah mengetahui bahwa ia berkencan dengan wanita
lain tapi istrinya tidak marah dan bahkan tetap melayaninya sebagai istri yang
baik. Melihat istrinya yang berdoa untuknya dan tetap mengasihi dan melayaninya, membuat Tony sadar akan perbuatan buruknya.
Inilah saatnya kau berjuang dalam doa dan melawan musuhmu yang
sesungguhnya. Ketika kau sudah berhasil melakukannya, jangan berhenti sampai
disitu saja. Ajarkan orang lain tentang kebenaran ini. Jangan sampai hal ini
hanya berhenti padamu saja. Ajarkan mereka cara berperang melawan setiap
masalah mereka dengan mendekatkan diri pada Tuhan.
Buat War Room-mu!Must Watch this movie
Komentar
Posting Komentar