Facing the Giants

Hadapi 'Giants' dalam hidupmu!







Grant, seorang pelatih football yang sudah enam tahun bekerja sebagai pelatih di sebuah sekolah selama enam tahun, namun belum menghasilkan prestasi apapun. Dalam banyak pertandingan, tim yang dilatihnya selalu kalah. Ia dibenci guru-guru lainnya dan posisinya ingin digantikan oleh orang lain. Masalah ekonomi juga menjerat dirinya. Tidak hanya itu. Istrinya yang ingin sekali hamil tapi tidak juga hamil karena Grant yang mengalami masalah kesehatan.

David, seorang yang pendek dan kurus. Ia tidak percaya diri dengan kemampuannya dalam football. Begitu juga dengan Brock, sang ketua tim football.

Disaat masalah itu datang bertubi-tubi seakan tidak ada habisnya, Tuhan mengirimkan seseorang untuk menolong. Seorang bapak tua selalu mendoakan seluruh penghuni sekolah itu setiap harinya. Ia selalu mendoakan anak-anak di sekolah itu dengan menyusuri loker-loker mereka. Ia yakin, pemulihan terhadap generasi muda akan terjadi. Tuhan akan memakai mereka untuk mempermuliakan namaNya.

Wahyu 3:8 (TB)  Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Ketika kita dihadapkan pada ‘Giants’ (masalah-masalah) dan kita berdoa tapi belum ada jawaban, bukan berarti Tuhan tidak menjawab. Mungkin kita masih belum siap jika Tuhan akan menjawab doa kita itu.

Ada dua petani yang berdoa agar terjadi hujan tapi hanya satu petani yang menyiapkan ladangnya untuk hujan. Mana yang akan Tuhan percayai untuk diberi hujan dan kau termasuk orang yang mana? Kau harus mempersiapkan ladangmu untuk menerimanya dan Tuhan akan memberikan jawaban doa kita itu.

Ketika Grant memahami hal itu, ia mulai melakukan perubahan dalam hidupnya. Ia berdoa dan membaca firman. Ia mulai melakukan sebuah perubahan dalam pelatihan footballnya. Semua muridnya diajari untuk mendekat pada Tuhan dan percaya pada Tuhan agar kehidupan mereka dipulihkan. Dalam setiap pertandingan dan dalam setiap latihan, entah mereka menang atau mereka kalah dalam bertanding, mereka selalu mengawali dan mengakhiri dengan doa. Mereka selalu bersyukur, baik menang atau kalah. Mereka senantiasa bermain dengan cara yang benar.

Brock dilatih untuk merangkak sejauh 50 yard dengan seseorang menaiki punggungnya. Ia merasa tidak mungkin bisa karena untuk mencapai 30 yard saja, ia sudah kelelahan. Tapi ketika matanya ditutup dan pelatihnya memberikan semangat pada Brock, menyuruh Brock untuk berjuang dengan sepenuh hati, Brock malah berhasil mencapai zona akhir.
Terkadang kita juga seperti Brock yang melihat apa yang kelihatannya mustahil dan tidak mempercayai kemampuan yang sudah Tuhan berikan pada kita, padahal seharusnya kita mampu. 

Kalau kita berpikir kalah, maka selamanya kita akan kalah. Kita hanya perlu berjuang keras dengan sepenuh hati, melalukan semua kehendak Tuhan dan percaya pada Tuhan maka Tuhan akan bertindak. Jangan pedulikan hasilnya. Hasil akhir dari perjuangan kita, ada di tangan Tuhan. Biarkan Tuhan yang menentukan hasilnya.

Pemulihan terjadi pada anak-anak muda di sekolahan itu, walaupun itu terlihat mustahil. Murid-murid mulai bertobat. Asisten pelatihpun ikut bertobat dan memakai cara yang sama dalam mengajar seperti yang Grant lakukan. Tim football mereka berhasil memenangkan pertandingan bahkan sampai menang dalam pertandingan nasional, walaupun lawan mereka jauh lebih banyak, lebih besar dan lebih berpengalaman dalam memenangkan banyak lomba nasional.

Untuk dapat memenangkan pertandingan nasional itu, David harus menendang bola sejauh 51 yard. Secara logika manusia, tidak mungkin bisa mencetak gol dengan tendangan sejauh itu. 51 yard sangatlah jauh. Tapi Grant percaya pada Tuhan. Ia berdoa agar David bisa melakukannya. Ketika David akan menendangnya, mujizat terjadi. Angin kencang terjadi secara tiba-tiba dan David langsung menendang bolanya hingga bola bisa mencapai 51 yard karena bantuan angin itu. Apa yang mustahil bagi Tuhan? Tidak ada!

Satu persatu masalah Grant terselesaikan. Grant berhasil menjadi pelatih berprestasi yang bahkan mengubahkan banyak murid disana. Masalah keuangannya terselesaikan. Ia mendapat kenaikan gaji dan mobil baru. Istrinya hamil walaupun kata dokter, itu tidak mungkin terjadi.

Siapa yang akan menyangka bahwa dampak dari perbuatan yang kita lakukan akan dapat membawa jiwa-jiwa baru untuk mempermuliakan nama Tuhan?
Siapkan kalian menghadapi ‘Giants’ dalam hidup kita?
Siapkah kalian untuk dipakai oleh Tuhan demi kemuliaan namaNya?
Siapkah kita menjadi berkat untuk orang lain dengan perbuatan dan ucapan kita?

Watch this movie

Komentar

Postingan Populer